Liga Kita Memang Sangat Tertinggal di Asia

Posted by

1331168368396705805
sore menjelang pertandingan
Entah kapan saya pernah melihat klub lokal kita menang dalam beberapa edisi liga champions asia (LCA) beberapa musim terakhir. Tercatat, sejak LCA menerapkan kuota berdasarkan koefisien dimana kita mendapat jatah 1 kuota lolos otomatis, tercatat baru 2 kali kemenangan diperoleh perwakilan Indonesia dari 18 pertandingan, serta satu hasil imbang. Uniknya, 2 kemenangan itu diperoleh pada pekan terakhir dari tim yang sudah dipastikan sama-sama tidak lolos. Lebih parahnya lagi, dalam 3 musim tersebut klub kita tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Tahun 2009, Sriwijaya FC bobol 24 kali, dan 2010 Persipura bobol 29 kali. Prestasi itu berhasil “diperbaiki” Arema Indonesia yang “hanya” kebobolan 22 gol musim lalu.
Berbeda dengan di eropa dimana koefisien dihitung dengan pencapaian klub di level kontinental, di Asia koefisien dihitung berdasarkan 11 poin verifikasi yang bisa kita baca di situs AFC. Celakanya, poin Indonesia anjlok di musim terakhir sehingga tempatnya diambil wakil Thailand, sebuah liga yang memang tengah berkembang sangat pesat saat ini. Lalu bagaimana kiprah klub Thailand sebagai satu-satunya wakil asean saat ini?
Matchday pertama rabu kemarin adalah kesempatan pertama Buriram United menjajal jawara-jawara asia. Klub lawan mereka yang pertama adalah Kashiwa Reysol, juara J. League dan juga salah satu peserta FIFA Club World Cup desember lalu. 3-2 adalah jawaban awal dari klub daerah timur Thailand ini saat menjamu wakil Jepang di i-mobile stadium yang megah itu. Sepakan Jirawat Mahakom pada menit 11 dan Askar Jadigenov di menit 37 sebenarnya mampu disusul oleh gol dari Junjo Tanaka di menit 55 dan sundulan bek kanan Hiroki Sakai di menit 62. Namun, gol kedua Jirawat membungkam wakil Jepang ini, menjadikan skor akhir 3-2.
13311684241114045103
Suchao Nutnum vs Hiroki Sakai
Pertandingan berjalan sangat menarik dengan serangan dari kedua kubu yang silih berganti. Mentalitas Buriram tampaknya tidak kendur saat menghadapi klub dari liga terbaik asia itu. Hal yang jarang kita temui dari wakil-wakil kita sebelumnya. Itu dari segi permainan dan mentalitas. Dari aspek lainnya adalah bagaimana infrastruktur di Buriram sangat memadai untuk menggelar pertandingan internasional. Stadion terbesar di Liga Thailand selain SCG Stadium-nya Muangthong United ini berstatus all-seater, dan dari bentuknya sangat mirip dengan Craven Cottage-nya Fulham FC di liga Inggris. Lagi-lagi kita tentu kalah pada poin ini. Kita masih ingat bagaimana Persipura harus main kandang jauh di Gelora Bung Karno saat LCA tahun 2010, sebuah jarak yang sebanding dengan Gamba Osaka dengan Tianhe Stadium Ghuangzhou bila kita bandingkan bila itu terjadi pada negara lain.
Entah kapan saya bisa menikmati pertandingan seperti itu, dimana klub kita bisa bertarung ketat dengan klub asia timur atau barat. Sejauh ini kita memang selalu menjadi raja di negeri sendiri dan bahkan di asia tenggara pun kita kewalahan. Sebuah pelajaran dari Thailand dan Buriram United, meskipun perjuangan 5 matchday berikutnya cukup berat, namun cara mereka menghadapi tantangan dari negara asia timur patut kita acungi jempol.

Sumber :http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/03/08/liga-kita-memang-sangat-tertinggal-di-asia/



Blog, Updated at: Rabu, Maret 21, 2012

0 comments:

Posting Komentar

Komentar Anda mencerminkan pribadi Anda..